Program Berita

Program Berita
Nantikan Artikelnya ( Iklan Hubungi :Aldhy Jenevo (WA= 0895414675959))

Sabtu, 30 Juni 2018

FATAL!!! PRESIDEN DI DUGA MENISTAKAN AGAMA


FATAL!!! PRESIDEN DI DUGA MENISTAKAN AGAMA
by.Aljenv2018

Baru baru ini Publik Philipina di kejutkan pernyataan Presiden Duerte yang di siarkan Televisi setempat, dalam pernyataannya menyebut Tuhan "GOBLOK" sontak memicu kecaman dari berbagai pihak di negri yang bermayoritas beragama Katolik.

Presiden Duerte dalam tayangan televisi tersebut mengejek kisah penciptaan Adam dan Hawa yang ada di Kitab Injil, dan logika tentang Konsep Dosa Asal.

"Anda menciptakan sesuatu yang sempurna dan kemudian anda sendiri yang memikirkan suatu peristiwa yang akan menodai kesumpurnaan ciptaan anda, Siapakah Tuhan yang Goblok ini?Katanya.Pernyataan yang menkritisi kisah penciptaan Adam dan Hawa yang di usir dari Surga karena memakan buah Terlarang dalam kitab kejadian di Injil.

Duerte dalam pernyataannya juga mengecam Konsep dosa asal yang menyebutkan bahwa karena kesalahan Adam dan Hawa semua manusia ternoda dengan dosa. 
"Anda belum di lahirkan tapi sudah langsung mengembang dosa Asal, Agama macam apa itu, saya tidakmenerimanya" Lanjutnya lagi.

Aksi ini segera memicu kemarahan Gereja dan masyarakat Pilipina yang mayoritas Katolik. uskup Arturo Bastes mengecam dengan mengajak masyarakat untuk mendoakan agar ucapan hujatan dan kediktatorannya berhenti. Uskup juga menyebut duerte dengan sebutan Presiden "GILA"

Atas reaksi keras masyarakat ini juru bicara kepresidenan Harry Roque berkilah bahwa Presiden duerte hanya menyatakan keyakinan pribadinya,dari pemaparannya juga mengatakan bahwa ucapan Duerte terkait klaim bahwa masa kecil presiden pernah di siksa oleh seorang pendeta di sekolah Katolik.

Presiden Duerte memang di kenal dengan Ucapan ucapan yang kasar, Dia juga perna mencerca Uni Eropa dengan menyebutnya Munafik bahkan Presiden Barack Obama di sebut " Anak Lonte" terkait kecaman Obama tentang kebijakan brutal Duerte soal Narkoba.

Sungguh di sayangkan seorang Presiden di negara yang berpenduduk 90% penganut Katolik itu mencederai perasaan Rakyatnya sendiri, Semoga Tuhan mengampuninya.